DEFINISI QUNUT NAZILAH
Qunut secara istilahnya adalah seperti yang dikatakan oleh Al-Hafidh Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullah: "Suatu doa di dalam shalat pada tempat yang khusus dalam keadaan berdiri." (Fathul Bari 2/490.) Dan Nazilah artinya malapetaka atau musibah yang turun menimpa kaum muslimin dalam bentuk gempa, banjir, peperangan, penganiayaan dan sebagainya.
HUKUM QUNUT NAZILAH
Qunut nazilah adalah suatu hal yang disyariatkan dan amat disunnahkan ketika terjadi musibah dan kezaliman. Sunnah qunut nazilah ini merupakan pendapat para ulama dari madzhab Hanafiyyah, Malikiyyah, Syafi'iyyah, Hanbaliyyah dan lain-lainnya.
Imam Syafi'i rahimahullah berkata: "Apabila turun musibah kepada kaum muslimin disyariatkan membaca qunut nazilah pada seluruh shalat wajib." (Syarhus Sunnah karya Al-Baghawi 2/279).
Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah berkata: "Apabila turun bencana kepada kaum muslimin, hendaknya imam melakukan qunut dan diaminkan oleh orang yang dibelakangnya." (Al-Mughni 1/450).
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata: "Di kalangan ulama ada tiga pendapat tentang qunut. Yang paling benar dari tiga pendapat tersebut, qunut disunnahkan ketika ada keperluan.،¨ (Taudhih Al-Ahkam).
Pendapat-pendapat diatas tentunya berlandaskan hadis-hadis yang sahih mutawatir seperti hadits Anas bin Malik radhiallahu 'anhu riwayat Bukhari-Muslim yang menjelaskan pelaksanaan qunut nazilah oleh Rasulullahu saw selama sebulan pada peristiwa pembunuhan 60 shahabat penghafal Al-Quran, juga hadis Abu Hurairah Radhiallahu 'anhu riwayat Bukhari-Muslim.
LAMANYA QUNUT NAZILAH
Dalam hadis Anas bin Malik riwayat Bukhari-Muslim, juga hadis Ibnu Abbas riwayat Abu Dawud dengan sanad hasan dan lain-lainnya, menunjukkan bahwa Nabi shallallahu 'alahi wasallam pada peristiwa pembunuhan 60 sahabat penghafal Al-Quran, baginda berqunut selama sebulan. Namun hal ini tidaklah menunjukkan bahwa pelaksanaan qunut nazilah hanya terbatas selama sebulan, kerana dalam hadis Abi Hurairah radhiallahu 'anhu riwayat Bukhari-Muslim, juga hadis Baro bin Azib, Hifaf bin Ima' riwayat Muslim serta hadis Anas bin Malik riwayat Ibnu Khuzaimah dan hadis-hadis lainnya menjelaskan dalam bentuk umum dan tidak menunjukkan batasan sebulan. Maka dapat dibuat kesimpulan bahwa qunut nazilah tetap dilaksanakan sampai musibah dan kezaliman tersebut diangkat dari kaum muslimin. Dan ini merupakan fatwa dari Syaikh Abdul Muhsin Al Abbad hafidzohullah.
WAKTU QUNUT NAZILAH
Dari hadis-hadis yang menjelaskan tentang qunut nazilah dapat diambil kesimpulan bahwa petunjuk Nabi shallallahu `alaihi wa sallam dalam pelaksanaan qunut, iaitu beliau melakukan qunut nazilah pada seluruh shalat-shalat wajib dan beliau lebih mengutamakan pelaksanaannya pada shalat Maghrib dan Subuh. Akan tetapi beliau tidak melakukan qunut setiap hari pada seluruh shalat lima waktu sekaligus. Ini merupakan fatwa dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah. Qunut nazilah dapat dilaksanakan sebelum ruku' atau setelah ruku' di dalam sholat tersebut. Akan tetapi pelaksanaannya setelah ruku' lebih banyak dilakukan oleh Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam. Dua cara ini dicontohkan oleh Rasullah shallallahu `alaihi wa sallam dalam hadis-hadis beliau yang mulia
LAFAZ QUNUT NAZILAH
Tidak ada hadis dari Nabi shallallahu `alaihi wa sallam yang menunjukkan adanya doa khusus dalam qunut nazilah. Siapa yang menelaah pendapat-pendapat para ulama, nescaya ia akan mendapati para ulama memberi keluasan dalam perkara ini. Oleh kerana itu seseorang berdoa di dalam qunut nazilah dengan doa yang bersesuaian keadaan yang tertimpa musibah, kezaliman dan penindasan dan apa yang mereka perlukan. Bahkan Al-Qadli Iyadl rahimahullah menukil kesepakatan jumhur ulama bahwa tidak ada doa khusus dalam qunut. Ibnu Shalah menganggap orang yang berpendapat ada doa khusus dalam qunut adalah pendapat ang aneh dan tertolak, menyelisihi jumhur ulama. Lihat Al-Majmu' 3/477, Majmu' Al-Fatawa 23/108.
Contoh bacaan yg biasa dibaca
اللهمﺇنانجعلك في نحورأعدائناونعوذبك من شرورهم اللهم بدد شملهم وفرق جمعهم وستت كلمتهم وزلزل أقدامهموسلط عليهم كلبا من كلابك يا قهار يا جبار يا منتقمياالله ياالله يااللهاللهم يا منزل الكتاب ويا مجري السحاب ويا هازم الاحزابﺇهزمهم ﺇهزمهم ﺇهزمهوانصرنا عليهم
ALLAH HUMMA INNA NAJ'ALUKA FI NUHURI A'ADA INA WANA'U ZUBIKA MIN SYURU RIHIM ALLAH HUMMA BADDID SYAMLAHUM WAFARRIQ JAM'AHUM WATHABBIT KALIMATAHUM WAZAL ZIL AQDA MAHUM WASALLIT 'ALAIHIM KALBAN MIN KILABIKA YA QOHHAR, YA JABBAR, YA MUNTAQIM, YA ALLAH3 ALLAH HUMMA YA MUNZILAL KITAB, WA YA MUJRIAS SAHAB, WA YA HAZIMAL AHZAB IHZIM HUM WANSOR NA 'ALAIHIM.
Ya Allah,Sesungguhnya kami meletakkan-Mu di batang-batang leher musuh2 kami Dan kami berlindung dengan-Mu daripada kejahatan2 merekaYa Allah,Leburkanlah kumpulan2 mereka Pecah belahkan dan kacau bilaukan persatuan merekaGoncangkan pendirian mereka Dan hantarkanlah anjing2 kamu kepada mereka Wahai tuhan yang gagah perkasa Wahai tuhan yang penuh raksasa Wahai tuhan yang bersifat murka Ya allah Ya allah Ya allah Ya allah, Wahai tuhan yang menurunkan kitab, Wahai tuhan yang mengarakkan awan Wahai tuhan yang menewaskan bala tentera al-ahzab Kalahkan mereka Kalahkan mereka Kalahkan mereka Dan menangkan kami ke atas mereka.
PERINGATAN!!!
1. Lafaz qunut di atas bukan dari Nabi shallallahu `alaihi wa sallam. Oleh kerana itu, tidak ada keterkaitan dengannya apalagi menganggapnya sebagai doa yang disunnahkan. Dan bagi orang yang mampu menyusun doa dalam bahasa arab yang sesuai dengan keadaan musibah, tidak ada larangan baginya untuk berdoa dengannya.
2. Boleh mengulang potongan kalimat dari doa di atas beberapa kali.
Apakah Ada Syariat Mengusap Muka setelah Qunut Pendapat jumhur ulama tidak ada mengusap muka setelah berdoa qunut. Imam Al-Baihaqy (dari ulama Syafi'iyyah) dalam As-Sunan Al-Kubra 2/212 mengatakan: Adapun mengusap muka dengan kedua tangan ketika selesai dari doa, saya tidak mengetahui hal tersebut dari salah seorang ulama salaf pun yang melakukannya dalam doa qunut
Bolehkan Qunut Dilakukan dalam Shalat Sendirian?Sepanjang penelitian, belum ditemui adanya nash dari Nabi shallallahu `alaihi wa sallam dan para shahabatnya yang menunjukkan pelaksanaan qunut dalam shalat sendirian. Mungkin disebabkan hal ini Ibnu Qudamah dalam Al-Mughni 1/450 menegaskan: "Tidak ada pelaksanaan qunut secara individu". Dan ini juga merupakan fatwa dari Syaikh Abdul Muhsin Al-Abbad hafidzohullah. Hukum ini juga berlaku pada kaum wanita, tidak melakukan qunut kecuali pada sholat jamaah.
Apakah Disyariatkannya Mengaminkan Doa Qunut bagi Makmum Disyariatkannya mengaminkan doa qunut berdasarkan hadis Rasullah shallallahu `alaihi wa sallam yang diriwayatkan Abu Daud (lihat Al-Irwa' 2/163). Dan hal ini ditegaskan oleh Ibnu Qudamah dalam Al-Mughni 1/449: "Apabila imam melakukan qunut hendaknya diaminkan oleh orang yang di belakang imam (makmum) dan tidak dikeetahui ada perbezaan pendapat (dikalangan para 'ulama) dalam masalah ini." Akan tetapi perlu diingat bahwa pengaminan diucapkan pada lafaz-lafaz doa, bukan pada lafaz pujian. Ini merupakan pendapat Imam Ahmad dan dibenarkan oleh Imam Khirqy serta An-Nawawi.(Suaalat Abi Daud hal. 67 dan Al-Majmu' 3/481). Dan hendaknya imam berdoa dengan lafaz umum (bukan untuk pribadinya) sehingga makmum ketika mengaminkannya juga mengambil andil dari doa tersebut, sebagaimana yang ditegaskan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, Al Hafizh Ibnu Hajar, Syekh Ibn Al Utsaimin dan lain-lainnya. Mudah-mudahan apa disampaikan ini bermanfaat bagi kaum muslimin yang mencintai keadilan dan kebenaran serta dapat dilaksanakan bagi mereka yang menjunjung prinsip kebenaran sebagai bentuk keperihatinan kepada mereka yang dizalimi dan ditindas tanpa ada bukti.
PERINGATAN!!!
1. Lafaz qunut di atas bukan dari Nabi shallallahu `alaihi wa sallam. Oleh kerana itu, tidak ada keterkaitan dengannya apalagi menganggapnya sebagai doa yang disunnahkan. Dan bagi orang yang mampu menyusun doa dalam bahasa arab yang sesuai dengan keadaan musibah, tidak ada larangan baginya untuk berdoa dengannya.
2. Boleh mengulang potongan kalimat dari doa di atas beberapa kali.
Apakah Ada Syariat Mengusap Muka setelah Qunut Pendapat jumhur ulama tidak ada mengusap muka setelah berdoa qunut. Imam Al-Baihaqy (dari ulama Syafi'iyyah) dalam As-Sunan Al-Kubra 2/212 mengatakan: Adapun mengusap muka dengan kedua tangan ketika selesai dari doa, saya tidak mengetahui hal tersebut dari salah seorang ulama salaf pun yang melakukannya dalam doa qunut
Bolehkan Qunut Dilakukan dalam Shalat Sendirian?Sepanjang penelitian, belum ditemui adanya nash dari Nabi shallallahu `alaihi wa sallam dan para shahabatnya yang menunjukkan pelaksanaan qunut dalam shalat sendirian. Mungkin disebabkan hal ini Ibnu Qudamah dalam Al-Mughni 1/450 menegaskan: "Tidak ada pelaksanaan qunut secara individu". Dan ini juga merupakan fatwa dari Syaikh Abdul Muhsin Al-Abbad hafidzohullah. Hukum ini juga berlaku pada kaum wanita, tidak melakukan qunut kecuali pada sholat jamaah.
Apakah Disyariatkannya Mengaminkan Doa Qunut bagi Makmum Disyariatkannya mengaminkan doa qunut berdasarkan hadis Rasullah shallallahu `alaihi wa sallam yang diriwayatkan Abu Daud (lihat Al-Irwa' 2/163). Dan hal ini ditegaskan oleh Ibnu Qudamah dalam Al-Mughni 1/449: "Apabila imam melakukan qunut hendaknya diaminkan oleh orang yang di belakang imam (makmum) dan tidak dikeetahui ada perbezaan pendapat (dikalangan para 'ulama) dalam masalah ini." Akan tetapi perlu diingat bahwa pengaminan diucapkan pada lafaz-lafaz doa, bukan pada lafaz pujian. Ini merupakan pendapat Imam Ahmad dan dibenarkan oleh Imam Khirqy serta An-Nawawi.(Suaalat Abi Daud hal. 67 dan Al-Majmu' 3/481). Dan hendaknya imam berdoa dengan lafaz umum (bukan untuk pribadinya) sehingga makmum ketika mengaminkannya juga mengambil andil dari doa tersebut, sebagaimana yang ditegaskan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, Al Hafizh Ibnu Hajar, Syekh Ibn Al Utsaimin dan lain-lainnya. Mudah-mudahan apa disampaikan ini bermanfaat bagi kaum muslimin yang mencintai keadilan dan kebenaran serta dapat dilaksanakan bagi mereka yang menjunjung prinsip kebenaran sebagai bentuk keperihatinan kepada mereka yang dizalimi dan ditindas tanpa ada bukti.
No comments:
Post a Comment